Selasa, 18 September 2012

4 Cara Menjauhi 'Jantungan'

Orang yang terkena penyakit jantung umumnya memiliki kesamaan. Kesamaannya, makan jenis makanan yang terlalu banyak lemak dan jarang mengonsumsi buah-buahan juga sayuran. Karena faktor tersebut maka terjadilah penyakit jantung.

Boleh dianggap remeh atau tidak, tetapi penyakit jantung memang tidak muncul seketika. Karena urusan yang remeh ini, penyakit jantung menjadi pembunuh urutan pertama untuk kasus kematian di kota-kota besar seperti Amerika Serikat.

Oleh karena itu, bagi yang selalu makan jenis makanan berlemak, perlu berhati-hati sejak dini. Pasalnya dalam hitungan belasan hingga puluhan tahun kemudian, penyakit jantung ini bisa divonis ada dalam tubuh Anda. Setelah divonis barulah, Anda disarankan oleh dokter untuk mengikuti pola hidup sehat dengan keterbatasan banyak menu makanan.

Untuk itu sebelum vonis jantung, ada baiknya ikuti petunjuk berikut ini :

Pertama, kurangi mengonsumsi daging. Professor diet dari Murray State University, Jeffrey Bingkai mengatakan daging tetap perlu dikonsumsi terutama untuk mendukung aktivitas detak jantung. Tetapi, daging ini hanya diperlukan dengan kadar tertentu.

Kedua, gantikan daging dengan jenis protein lain. Koordinator Klinik Cleveland Pencegahan Penyakit Jantung dan Program Rehabilitasi Gizi, Melissa Ohlson mengatakan, jika Anda ingin hanya ingin mengkonsumsi protein daging, maka sebenarnya protein ini bisa digantikan oleh protein jenis lain. Terutama untuk jenis daging merah (daging dengan kadar lemak jenuh sangat tinggi seperti steak) sebaiknya digantikan dengan ayam atau jenis ikan-ikanan lain. Makanan yang rendah lemak jenuh ini lebih bisa diandalkan untuk melindungi jantung

Ketiga, hitung kadar lemak. Anda harus mulai menghitung kadar lemak untuk menjaga kesehatan jantung. Hitungan kesehatan adalah, hindari makanan yang memiliki kadar 1 gram lemak (transfat) per 100 gram kalori, biasanya sudah tertulis dalam kemasan. Di sini perlu Anda ketahui bahwa banyak kemasan makanan ringan seperti kue ringan dan keripik kentang tidak lolos uji kesehatan ini.

Keempat, jaga berat badan. Sebuah studi yang hampir melibatkan 30.000 orang menemukan bahwa selama tiga tahun, laki-laki dengan BMI antara 25 dan 28,9 (berada dalam kisaran kegemukan) mengalami 72 persen peningkatan risiko penyakit jantung koroner. Hasil penelitian lain menunjukkan jika laki-laki obesitas dengan BMI lebih dari 33 atau lebih mengalami peningkatan di atas 244 persen risiko peningkatan jantung.

(Umi Kalsum, Agus Dwi Darmawan/Vivanews)

0 komentar:

Posting Komentar

Statistik Blog

free counters