Minggu, 16 September 2012

Anda Berisiko Terkena Penyakit Jantung?

Meninggalnya penyanyi fenomenal, Mbah Surip secara tiba-tiba memang cukup mengejutkan. Menurut para ahli medis dalam sebuah diskusi 'Misteri Meninggalnya Mbah Surip' di Fakultas Kedokteran UI, RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Agustus 2009, Mbah Surip diperkirakan meninggal karena serangan jantung mendadak.

Tentunya hal tersebut bisa Anda jadikan pelajaran. Kesehatan jantung tidak boleh Anda abaikan karena bisa berakibat fatal. Gaya hidup tidak sehat dan kurang berolahraga adalah salah satu pemicu terjadinya serangan jantung mendadak. Selain itu, ada beberapa hal lain yang harus Anda ketahui terkait kesehatan jantung.

1. Bukan hanya orangtua yang terkena masalah jantung
Jangan pernah menganggap serangan jantung hanya akan melanda orang berusia lanjut. Menurut ahli jantung asal Amerika dr. Annabelle Volgman, resiko serangan jantung sudah ada sejak kecil.
Untuk kaum wanita, sebaiknya teratur memeriksakan kadar kolesterol dalam tubuh. Pemeriksaan tersebut bisa dilakukan mulai usia 20 tahun. Jangan sampai kolesterol yang tidak terkontrol, membuat Anda terkena serangan jantung.

2. Hati-hati dengan darah tinggi
Tekanan darah yang tinggi bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya serangan jantung. Dr. Volgman memperingatkan jangan menganggap enteng darah tinggi meskipun sudah dalam keadaan normal. Darah tinggi juga bisa menimpa siapa saja termasuk Anda yang masih berusia 20 an.
Untuk itu, selalu periksa tekanan darah secara teratur. Anda bisa membeli alatnya, dan memeriksa sendiri di rumah. Jika pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi segera konsultasi dengan dokter. Segera ubah kebiasaan Anda yang tidak sehat, terapkan pola makan seimbang dan olahraga secara teratur.

3. Istirahat cukup
Kesehatan jantung juga ditentukan oleh istirahat dan tidur yang cukup. Sebuah penelitian mengungkapkan, seseorang yang bekerja lebih dari 10 jam sehari atau 60 jam seminggu, risiko terkena serangan jantung 2 sampai 3 kali lebih besar dibandingkan yang bekerja 8 jam sehari atau 40 jam dalam seminggu. Lalu, bagi seseorang yang jam tidurnya kurang dari 7 jam sehari risiko serangan jantung 4 kali lebih besar dibanding yang tidur diatas 8,5 jam dalam sehari.

Menurut dr. Volgman seseorang yang memiliki jam kerja panjang, waktu istirahat dan waktu tidur akan berkurang. Hal itu menimbulkan kenaikan denyut jantung, tekanan darah tinggi yang bisa mengganggu fungsi otot jantung. Untuk itu, selalu istirahat dan tidur dengan cukup. Atur jadwal pekerjaan dengan baik sehingga Anda memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat.

(Petti Lubis, Mutia Nugraheni/Vivanews)

0 komentar:

Posting Komentar

Statistik Blog

free counters