Sabtu, 29 September 2012

Dari Gigi Turun Ke Jantung

Siapa yang nggak pernah sakit gigi? Kayak-nya hampir semua orang pernah ngerasain sakit gigi. Tapi mulai sekarang, jangan remehkan sakit gigi lagi, karena ternyata bisa memicu sakit jantung, terutama sakit gigi periodontal (jaringan penyangga gigi: gusi, tulang rahang, sementum, ligamen periodontal).

Bakteri yang terdapat pada jaringan periodontal berpeluang menjadi penyebab tiga penyakit sistemik yaitu diabetes mellitus, penyakit jantung dan masalah penggumpalan darah. Namun dari ketiganya, yang paling cepat terpengaruh adalah penyakit jantung, dimana bakteri dapat masuk melalui aliran darah. Hal ini dikenal dengan teori fokal infeksi dimana mikroorganisme yang berasal dari infeksi di jaringan penyangga gigi bisa menyerang organ lain seperti jantung.

Kelainan periodontal merupakan salah satu faktor pencetus dan faktor risiko dari penyakit kardiovaskular. Timbulnya kalkulus akibat mengerasnya plak yang tidak dibersihkan bisa menyebabkan infeksi kronis pada gusi. Bakteri dari infeksi di gigi ini bisa berjalan ke organ jantung melalui aliran darah sehingga menyebabkan terjadinya aterosklerosis (tersumbatnya aliran pembuluh darah jantung akibat tumpukan plak) bahkan iskemia dan infark miokard. Kuman yang berperan sebagian besar adalah bakteri Porphyromonas gingivalis yang merupakan kuman bakteri gram positif anaerob. Jadi, selain faktor risiko yang lain seperti merokok, kegemukan, hiperkolesterol dan hipertensi, penyakit gigi kronis juga bisa menyebabkan terjadinya penyakit jantung.

Ada 54% Kasus

Hubungan bakteri dalam mulut dengan penyakit kardiovaskular akhir-akhir ini banyak diteliti, terutama berkaitan dengan bakteri endokarditis bakterialis dan penyakit jantung koroner. Berdasarkan sebuah penelitian, ternyata dari sejumlah kasus penyakit jantung, sebanyak 54% pasien memiliki riwayat penyakit periodontal.
Penemuan ini sangat mencengangkan karena jarang sekali penyakit gigi diperkirakan sebagai penyebab penyakit jantung. Namun, hasil dari berbagai penelitian masih dianggap belum memuaskan karena belum bisa menjelaskan secara jelas bagaimana hal ini bisa terjadi. Sulit pula bagi ahli jantung untuk memperkirakan bahwa penyakit jantung yang dialami pasiennya berasal dari penyakit periodontal.

Mungkin ke depannya faktor ini harus mendapat perhatian lebih dari dokter jantung. Atau mungkin di kartu status perlu ditambahkan riwayat keadaan gigi dan mulut pasien. Hal ini untuk mencegah lebih banyaknya kasus penyakit jantung, terutama yang berkaitan dengan penyakit periodontal. Selain itu, kerjasama yang baik antara dokter gigi dan dokter jantung juga akan memberi manfaat lebih kepada pasien.
Jadi, jangan anggap enteng sakit gigi.

(Irma Kurniat/Vivanews)

0 komentar:

Posting Komentar

Statistik Blog

free counters