Siapa yang nggak pernah sakit gigi? Kayak-nya hampir semua orang pernah ngerasain
sakit gigi. Tapi mulai sekarang, jangan remehkan sakit gigi lagi,
karena ternyata bisa memicu sakit jantung, terutama sakit gigi
periodontal (jaringan penyangga gigi: gusi, tulang rahang, sementum,
ligamen periodontal).
Bakteri yang terdapat pada jaringan
periodontal berpeluang menjadi penyebab tiga penyakit sistemik yaitu
diabetes mellitus, penyakit jantung dan masalah penggumpalan darah.
Namun dari ketiganya, yang paling cepat terpengaruh adalah penyakit
jantung, dimana bakteri dapat masuk melalui aliran darah. Hal ini
dikenal dengan teori fokal infeksi dimana mikroorganisme yang berasal
dari infeksi di jaringan penyangga gigi bisa menyerang organ lain
seperti jantung.
Kelainan periodontal merupakan salah satu faktor
pencetus dan faktor risiko dari penyakit kardiovaskular. Timbulnya
kalkulus akibat mengerasnya plak yang tidak dibersihkan bisa menyebabkan
infeksi kronis pada gusi. Bakteri dari infeksi di gigi ini bisa
berjalan ke organ jantung melalui aliran darah sehingga menyebabkan
terjadinya aterosklerosis (tersumbatnya aliran pembuluh darah jantung
akibat tumpukan plak) bahkan iskemia dan infark miokard. Kuman yang
berperan sebagian besar adalah bakteri Porphyromonas gingivalis yang
merupakan kuman bakteri gram positif anaerob. Jadi, selain faktor risiko
yang lain seperti merokok, kegemukan, hiperkolesterol dan hipertensi,
penyakit gigi kronis juga bisa menyebabkan terjadinya penyakit jantung.
Ada 54% Kasus
Hubungan
bakteri dalam mulut dengan penyakit kardiovaskular akhir-akhir ini
banyak diteliti, terutama berkaitan dengan bakteri endokarditis
bakterialis dan penyakit jantung koroner. Berdasarkan sebuah penelitian,
ternyata dari sejumlah kasus penyakit jantung, sebanyak 54% pasien
memiliki riwayat penyakit periodontal.
Penemuan ini sangat mencengangkan karena jarang sekali penyakit gigi
diperkirakan sebagai penyebab penyakit jantung. Namun, hasil dari
berbagai penelitian masih dianggap belum memuaskan karena belum bisa
menjelaskan secara jelas bagaimana hal ini bisa terjadi. Sulit pula bagi
ahli jantung untuk memperkirakan bahwa penyakit jantung yang dialami
pasiennya berasal dari penyakit periodontal.
Mungkin ke depannya
faktor ini harus mendapat perhatian lebih dari dokter jantung. Atau
mungkin di kartu status perlu ditambahkan riwayat keadaan gigi dan mulut
pasien. Hal ini untuk mencegah lebih banyaknya kasus penyakit jantung,
terutama yang berkaitan dengan penyakit periodontal. Selain itu,
kerjasama yang baik antara dokter gigi dan dokter jantung juga akan
memberi manfaat lebih kepada pasien.
Jadi, jangan anggap enteng sakit gigi.
(Irma Kurniat/Vivanews)
Kelebihan dan Kekurangan Investasi Rumah Sewa
11 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar